Thursday, May 14, 2009

watchmen (spoiler inside).



Watchmen sangat sulit dimengerti. Dari awal hingga akhir, film ini memiliki cerita yang sulit ditebak kemana arahnya. Saya butuh menonton berkali-kali untuk memahami detail-detail ceritanya. Namun secara garis besar saya paham betul maknanya dan pada akhirnya film ini memberikan pesan brillian kepada saya --dan tentu saja kepada semua orang termasuk pemerintah.

Ada 3 alasan mengapa film ini saya rasa membosankan dan sulit dimengerti:

1. Penuh dengan kata-kata puitis yang tentu saja menjadi ambigu bagi mereka yang tidak pandai bermain puisi, seperti saya.
2. Perkenalan setiap karakter diceritakan pada tengah-tengah cerita setelah masalah sudah berjalan cukup panjang.
3. Informasi-informasi penting kadang diceritakan bersamaan dengan informasi lain. Seperti saat adegan Dr. Manhattan menghadiri jumpa pers dalam acara televisi, bersamaan dengan itu muncul adegan lain dimana Laurie dan Dan sedang berkelahi dengan perampok jalanan. Walaupun adegan Dr. Manhattan lah yang lebih penting sebagai informasi cerita, namun adegan perkelahian Laurie dan Dan dengan perampok jauh lebih menarik daripada adegan Dr. Manhattan, sehingga penonton menjadi kehilangan informasi cerita yang seharusnya mereka perhatikan.

Tapi terlepas dari itu, saya suka film ini. Seperti pendapat saya sebelumnya, film ini memberikan pesan besar bagi saya dan kita dalam menghadapi masalah persatuan. Pesan besar dalam film ini bagi saya hanya simple saja: bagaimana caranya membuat dunia yang damai?

Membuat dunia ini damai sangatlah sulit dan perlu pengorbanan, namun Alan Moore menunjukkan kepada kita bahwa itu mungkin saja dapat terjadi. Sebuah perdamaian antar kelompok atau negara dimulai dari rasa persatuan antara mereka. Persatuan itu dimulai dari kesamaan nasib dalam menghadapi masalah bersama atau common enemy. Dalam film ini, pada saat dunia akan menghadapi perang (lagi), akhirnya salah satu Watchmen merekayasa dunia ini agar dunia merasa memiliki common enemy, yaitu Dr. Manhattan. Sebenarnya Dr. Manhattan tidak berbuat apapun. Dia hanya seorang super hero yang akhirnya harus mengorbankan namanya karena dibenci oleh seluruh manusia di bumi yang mengira dia adalah common enemy. Dengan munculnya common enemy tersebut, dunia yang pada awalnya berlomba-lomba membuat senjata nuklir untuk berperang mengalahkan satu sama lain, justru membelokkan setir mereka: bersatu saling menolong dan membuat senjata bersama untuk melawan common enemy mereka. Akhirnya dunia pun bersatu dan damai!

Alan Moore juga menunjukkan kepada kita bahwa superhero yang mengandalkan kecerdasan atau bahkan hanya mengandalkan ototnya saja adalah super basi. Dunia lebih membutuhkan mereka yang mau mengorbankan hidup dan nama baik mereka untuk kedamaian dunia. Inilah superhero ideal abad ini.

Yang saya pikirkan sekarang, berarti untuk jaman sekarang, superhero bisa benar-benar ada di dunia nyata kita karena mereka bisa datang dari manapun, dengan gender apapun, walau tidak memiliki otot. Interesting.

3 comments:

wonggantenk said...

Now, watch the men :D

Dana Telco said...

Sepertinya film ini kaya nilai filosof ya?

andrew said...

begitu saya dengar Bob Dylan pada prolognya, saya jamin film ini pasti "sesuatu".
dan memang "sesuatu"nya itu yang belum bisa saya tebak sepenuhnya.
tp itulah film keren!
:)