Tuesday, September 16, 2008

adat berpuasa di negara egois.



Kenapa ya banyak orang di negara ini (Indonesia), yang ingin dihargai kalau sedang berpuasa? Padahal menurut saya berpuasa itu urusan mereka dengan diri mereka sendiri dan Allah SWT. Namun kenapa tidak sedikit orang di negara ini yang merasa harus lebih dimenangkan hanya karena mereka sedang berpuasa dan parahnya justru merugikan orang lain.

Seperti contohnya restoran atau warung makan. Pada saat Bulan Ramadhan tiba, banyak restoran atau warung makan yang tadinya buka dari pagi hingga malam menjadi buka hanya saat malam saja. Kenapa begitu? Bahkan saya pernah menonton berita di Buser SCTV tahun lalu, para polisi di Tasikmalaya menggerebek warung-warung kecil di pinggir jalan yang masih tetap buka pada saat siang di Bulan Ramadhan. Kenapa harus digerebek? Apa salah mereka? Apakah negara ini negara Islam yang 100% penduduknya adalah muslim? Apakah di negara ini 100% penduduknya semua sejahtera sehingga mereka semua wajib berpuasa? Apakah di negara ini 100% penduduknya orang yang sehat sehingga mereka mampu berpuasa?

Saya mencoba menjawabnya.
Negara Indonesia bukan negara Islam, melainkan negara Pancasila. Terbukti dalam UUD, negara kita meyakini 5 agama lain selain Islam.
Di negara ini, tidak 100% penduduknya sejahtera dan sehat. Sebagian dari mereka tidak wajib berpuasa. Setahu saya, orang yang wajib berpuasa adalah orang yang mampu secara ekonomi maupun jasmani. Sehingga tidak ada salahnya apabila pada saat Bulan Ramadhan, ada seorang pendeta ngemil di sore hari; seorang kuli bangunan minum di pinggir jalan; dan seorang nenek makan di restoran pada siang hari. Yang menjadi semua itu salah apabila ada seorang muslim yang mampu dan sehat melarang kegiatan yang menjadi hak orang lain. Itu salah besar. Allah mengajarkan kita berpuasa untuk menahan napsu, bukan untuk memberikan kita hak melarang orang lain makan di depan orang berpuasa. Lagipula, seharusnya kita menahan rasa ingin makan atau minum dari diri sendiri, bukan meminta orang lain untuk menghormati kita yang sedang berpuasa. Apabila sudah niat berpuasa, seharusnya tidak mengharapkan orang lain untuk tidak makan atau minum di depan kita.

Tidak hanya itu. Pada saat Bulan Ramadhan, banyak kegiatan yang dikurangi. Misalnya sekolah, kuliah, bekerja, dsb. Astaga! Ini bukan Bulan Malas! Ini Bulan Ramadhan! Tidak seharusnya di bulan yang baik ini justru kita bermalas-malasan hanya karena sedang berpuasa. Seharusnya bulan ini dijalankan senormal mungkin seperti bulan-bulan yang lain. Yang membedakan hanyalah: kita berpuasa. Tapi tetap saja, kita terlalu manja dan minta dihargai pada saat menjalankan ibadah, yang sebenarnya urusan kita sendiri dengan Allah SWT.

Yah... Inilah negara bodoh, egois, dan malas. Enjoy the tiresome, people!

2 comments:

Nastasha said...

setuju banget sama posting ini. indonesia memang negara bodoh yang kadang jadi ga normal.
dan udah menyimpang banget dari apa yang seharusnya.

yos beda said...

ngomong opo to mbak...???
bagi yang sudah terbiasa puasa dalam hal ini yang menjalankan ajaran Islam secara kafah mungkin siap2 aja,,,
tapi bagaimana yang baru belajar puasa? seperti anak2 mungkin? bagagimana kalau siank2 lagi puasa dihadapain ma makanan2 dan minuman yang ajib2...